Selasa, 01 Februari 2011

hati yang tertolak

Hati yang tertolak …
Asap mengepul keluar dari mulut Andre, sebuah rokok baru menyala, api membakar perlahan cengkeh yang berisi sebuah kehancuran bagi setiap organ yang dimasukinya. Malam ini kembali Andre memutuskan hubungannya dengan salah seorang pacarnya, entah yang keberapa, sudah tak terhitung jumlah perempuan yang sakit hati gara-gara dirinya, yang sendirinya suka sekali memainkan perempuan. Dengan tenangnya dia menghidupkan mobilnya, dan meninggalkan seorang perempuan yang sudah dia putuskan hubungnnya itu di pinggir jalan.
“ BRENGSEK KAU  DRE “ bentak perempuan itu dengan linangan air mata, kata-kata kasar terus keluar dari mulutnya, sedangkan sikap dari Andre Cuma acuh tak acuh melambai pergi.
Begitulah cinta, walau pertama sang lelaki yang berusaha mendapatkan hati sang perempuan, berbagai cara dia lakukan, segalanya dia berikan, apapun dia lakukan hanya tuk mendapatkan hati gadis pujaanya, walau sang gadis tak suka, bahkan benci bisa menjadi sayang yang tak terungkap, tapi fakta telah banyak bicara, semakin gadis itu mencintai sang lelaki, semakin lelaki itu berkurang rasa sayangnya. Dan kebanyakan dari akhir percintaan yang tidak suci ini selalu berakhir dengan tangis dan air mata perempuan, karena perempuan berpikir menggunakan perasaan, sedangkan lelaki menggunakan logika yang bisa bosan dengan hal yang sudah terlalu lama dia miliki.

“ kau putusi lagi si Siska dre ?” Tanya Boby, salah satu temannya Andre.
Andre mengangguk santai sambil menghisap coca colanya.
“ dasar kau ini, kapan kau berhenti memainkan perempuan ?” Boby mulai menghisap minuman pesanannya.
Andre menoleh “ sampai aku menemukan seseorang yang pas dengan cinta sejatiku “.
“ kalau itu mustahil kawan ?” Zupri tiba-tiba datang dan langsung duduk berhadapan dengan Andre” karena cinta sejati itu tidak ada, dan semua teori sudah menyatakan cinta sejati itu adanya setelah menikah” Zupri teman Andre yang sering dipanggil ustadz, karena masih ada hubungan keluarga maka Andre juga berteman dengannya, kalau tidak ya tidak mungkin Andre yang badung bisa berteman dengan Zupri yang alim.
Andre menatap Zupri, tapi tidak menjawab, Boby berkali-kali menyenggol lengan Andre tuk menjauh, tapi Andre tetap tidak bergeming, Zupri menatap Andre heran, kemudian dia mengikuti arah kemana mata Andre saat ini. Zupri mengangguk mafhum, diisratkannya pada Boby, Boby menengok dan manggut-manggut mafhum. Ternyata pandangan Andre saat ini sedang tertuju pada Aisyah, yang sedang berjalan ke kantin.
“ mangsa baru nih “ goda Boby, dan saat itu baru Andre tersadar.
“ ah ngga, apaan sih lu bob “ Andre tidak mengakui.
“ kalau dia bukan seperti perempuan yang biasa jatuh hati padamu dre, dia anggota rohis, anaknya ustadz subky” tambah Zupri.
Andre masih tidak mengakui apa yang telah dia alami, dengan cepat dia menghisap minumannya dan beranjak pergi meninggalkan Zupri. Di kantin.

Tak lama setelah pulang sekolah, Andre datang bertamu ke rumah Zupri, Zupri yang baru saja pulang dari mesjid seusai ashar menerma teman sekaligus kerabar jauhnya itu. Dengan sopan Zupri mempersilahkan Andre masuk ke dalam, tapi Andre menolak, dia lebih suka duduk di luar.
“  ada apa dre ?” Tanya Zupri seraya menyuguhkan teh hangat kepada Andre.
“ ng.. begini “ Andre akhirnya bercerita tentang kebenaran yang telah terjadi di kantin, kebenarannya tentang perempuan yang bernama Aisyah itu, benar, Andre menyukainya, tapi dilihat dari manapun Aisyah bukanlah tipe perempuan yang mudah atau bahkan mau di ajak berbicara berdua-duan, bahkan pacaran seklaipun. Dengan menggali informasi dari Zupri yang juga anak rohis Andre ingin mengetahui bagaimana caranya tuk mendapatkan perempuan seperti itu. “ kamu pernah pacaran pri ?”.
Zupri menggeleng “ meurutku dre, pacaran itu menyusahkan, tidak halal, apa yang kita kerjakan selalu haram, memandang saja haram, apalagi menyentuh, belum lagi kalau sampai jima. lebih baikkan langsung nikah saja, memandang halal, menyetuh menggugurkan dosa, dan jima dianggap haram juga akan dianggap halal, karena hubungannya sudah halal, maka akan mendapatkan pahala apapun yang dikerjakan, kan kalau hubungannya haram, apapun yang dilakukan pasti haram, tapi kalau hubungannya halal, yang dilakukan juga halal kan”.
Andre garuk-garuk kepala, sudah kesekian kalinya dia diberi nasihat seperti ini oleh Zupri, tapi tetap saja tidak nurut. “ jadi gimana caranya ?”.
“ menurutku lebih baik kamu ikuti kebiasaanya dulu”.
“ maksudmu aku jadi anak rohis gitu, sholat ngaji dan sering ke mesjid gitu “ ungkapnya kesal dan berlalu pergi, Zupri yang ditinggal hanya tersenyum dia balaskan, dia akan tahu apa yang akan dilakukan Andre tidaklah berhasil.

Andre yang tidak kenal menyerah mencoba mendekati dengan caranya sendiri, pertama dia kirimi puisi-puisi cinta, sia-sia tanpa dibaca sedikitpun oleh Aisyah puisi itu menjadi kertas kumal yang berakhir di bak sampah. Andre kemudian mencoba mencari tahu apa yang Aisyah suka, hanya sedikit, dia berikan semua yang Aisyah suka, dibungkusnnya rapi, dikirimnya lewat teman baiknya, Aisyah menerima, ketika ditanya siapa yang memberi dia tolak. Andre mencoba tuk mencari nomor telponnya mencoba tuk menelponnya, awal diangkat, kedua tidak, langsung diputus.

Sudah kesekian kali Andre berusaha, tapi tetap saja Aisyah acuh tak acuh padanya, Andre akhirnya menyerah, dia menurut apa yang dikatakan oleh Zupri, dan saat itu di istirahat pertama Andre langsung menuju musholla sekolah, tak tahu apa tujuannya, tak tahu mau sholat apa, yang penting ke mushola dulu, di musholla dia bertemu dengan Zupri yang sedang membaca qur’an.
Andre langsung sholat disamping Zupri, yang ada dipikirannya hanya Aisyah pasti sedang menatapnya saat ini, padahal tidak, Aisyah saat itu berada di perpustakaan. Tapi Andre terus bergelut dengan bacaan yang tak pasti, Zupri yang merasa ada sedikit kesalahan dalam sholat Andre langsung menegur Andre seusai sholat.
“ kamu tadi sholat apa dre ?”.
“ ya sholat…sholat…seperti kamu itu “.
Zupri menggeleng “ sholat kok satu rakaat, minimal itu dua dre, kalau satu itu Cuma witir, itu juga pas malam, sebagai penutup sholat”.
Andre mangguk-mangguk mafhum “ memangnya sholat itu buat apa sih, kan gitu aja “.
“ inna sholata tatanha anil fahsya iwal munkar, sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar, begitu kan, tapi faedah sholat itu sendiri banyak sekali “ Zupri menjelaskan dengan sabar dan senyuman yang mengambang dibibirnya.
Dan akhirnya Andre mengungkapkan perasaannya untuk menjadi salah satu anggota rohis, Zupri menatap Andre, Zupri sudah paham akan maksud Andre kenapa dia mau berubah total, Zupri mengiyakan, tapi dengan syarat Andre harus bersungguh-sungguh dalam menjalani dan mempelajari agama.
Andre setuju.

Perjuangan Andre berlanjut, setiap  rapat anggota rohis dia pasit hadir, pengajian hadir, acara agama hadir, tidak pernah sekalipun absen, setiap kali rapat, Andre selalu mendekati Aisyah, Aisyah butuh pulpen langusng dia kasih, segala perhatian terus diberikan Andre. Kemana Aisyah pergi, Andre selalu siap mengantar, tugasnya Aisyah dibantunya, walau berkali-kali Aisyah menolak, tapi Andre tidak. Dan ketika suatu sore seusai acara pengajian yang tersisa hanya Andre dan Aisyah yang sedang membersihkan mesjid, padahal itu adalah tugasnya Aisyah dan mirna, tapi mirna tidak hadir, karena sudah direncanakan olah Andre agar dia bisa berdua dengan Aisyah, dengan tulus dia membantu Aisyah membersihkan mesjid.
“ makasih ya bantuannya “ Aisyah mulai berkata lembut.
Andre cengengesan, dia berbicara dengan Aisyah, ada sesuatu yang ingin dia sampaikan, tapi agak ragu-ragu. “ tapi jangan diketawain ya “
Aisyah mengengguk
“ ajari aku ngaji dong “ Andre tertunduk. Sedang Aisyah berusaha mati-matian menahan tawanya. Mendengar seorang anak SMA belum bisa mengaji. Tapi Aisyah setuju.

Tak lama perjuangan Andre hampir membuahkan hasil, Aisyah kini mulai dekat dengan dirinya, semua pengorbanannya tidak sia-sia, bahkan Aisyah kini mau diajak bicara berdua-dua saja, asal di daerah mesjid, Andre setuju, apa sih yang tidak buat cinta. Dan fakta memang terbukti, walau perempuan itu membenci sang lelaki, tapi dengan jalur yang lama, pengorbanan yang tak kenal balas, dan perhatian yang tulus, pasti perasaan perempuan itu akhirnya luluh, kebanyakan perempuan tidak mencari fisik, tidak mencari kesempurnaan wajah, tidak juga kepintaran otak, yang mereka cari hanyalah kesetiaan, karena kepintaran kadang membuat sang perempuan itu tertipu oleh cintanya.

“  sudah tobat ni teman gue “ Boby terkekeh, setengah mengejek.
“ pasti gara-gara cinta “ tambah Rendi, teman Andre yang lain.
Andre hanya diam menanggapi celotehan temannya yang dia anggap akan melihat hasilnya, hasil yang selama ini mustahil didapat. Wajah angkuhnya yang sudah lama tersimpan kini mulai nampak kembali.

Hari ini akan Andre sampaikan niat baiknya itu untuk menjadikan Aisyah pacarnya, dia sudah yakin seratus persen, Aisyah sudah mau diajak makan malam bersama, dan Andre akan menjemputnya malam ini, sebelum itu dia mampir sebentar ke rumahnya Zupri dan berpaspasan ketika Zupri hendak pergi ke mesjid.
“ thankyu ya bro, kalau ngga ada lo, gue ngga bakal jadian ama Aisyah “.
“ iya, tapi ini kan dekat magrib, ngga sholat dulu ?”.
“ ah nanti aja, rumah Aisyahnya jauh, dah dulu ya bro” Andre langung melesat meninggalkan Zupri, Zupri diam menggeleng kepala, azan magrib telah terdengar, perasaan buruk menggerayuti perasaan Zupri.

Andre tiba di rumah Aisyah langsung disambut tatapan tajam oleh ayahnya Aisyah, Ustadz Subki. Andre seraya langsung mencium tangan ayahnya Aisyah.
“ malam om, Aisyahnya ada ?”.
“ kamu siapanya Aisyah ?”
“ saya pacarnya om “ sebuah kalimat yang tidak boleh di dengar oleh sang ustadz.
“ plakk” cap lima jari kini berbekas di pipi Andre, ayahnya Aisyah marah bukan main, mendengar kata pacara saja haram baginya, apalagi anaknya mau di ajak pacaran, dengan tidak hormat, Andre di usir dari rumah Aisyah, dari balik jendela kamarnya Aisyah menatap sedih dan menyesal kenapa dia harus terlena oleh cinta. Dia menangis keras di kamarnya, dan untuk kesekian kalinya perempuan tersakiti oleh cinta, walau tak sampai, tapi cinta itu sudah menetap di hati. dan akan terus di hati, karena luka yang ditorehkan tidak bisa disembuhkan dengan mudah.
Alhamdulillah selesai…
Tanggal 09-09-2010…

0 komentar:

Posting Komentar